Materi 13: Persentasi Inovasi Sintaks Model Pembelajaran PJBL dan Dampaknya terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif
Definisi Model Project Based Learning
Pembelajarn berbasis proyek merupakan model
pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan
belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan
penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam satu wadah
berupa proyek pembelajaran (Abidin, 2013:169). Namun menurut Wena (2011:145)
pembelajaran berbasis proyek adalah sebuat model pembelajaran yang inovatif,
dan lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks. Model pembelajar berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
secara langsung melibatkan siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan
penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan sebuah proyek pembelajaran,
serta dalam pembelajaran berbasis proyek ini menekankan aktivitas siswa dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan mengaplikasi
pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah
produk otentik.
Sintaks Model Project Based Learning
Menurut Daryanto, (2011:27-28), langkah-langkah
Project Based Learning adalah sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (staert with the
essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu
aktivitas. Mengambil topic yang sesuai dengan realitas dunianyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalam.
2. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the
project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara
pengajar dan peserta didik. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan
yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
3. Menyusun jadwal (create a schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara
lain:
a. Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek
b. Membuat deadline menyelesaikan proyek
c. Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang
baru
d. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek
e. Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan
(alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4. Monitor peserta didik dan pengajuan proyek (monitor
the students and the progress of the project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.
5. Menguji hasil (assessthe outcorne)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan
masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang
sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi
pembelajaran perikutnya.
6. Mengevaluasi pengalaman (evaluate the experience)
Pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok.
Indikator Berpikir Kreatif
Munandar
(2012) berpendapat untuk mengetahui tingkat kekreatifan seseorang, perlu adanya
penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif. Berikut indikator penilaian
berpikir kreatif beserta perilakunya.
1.
Berpikir lancar (Fluency)
Menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan
Arus
pemikiran lancar
2.
Berpikir luwes (flexibility)
Menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam
Mampu
mengubah cara atau pendekatan
Arah
pemikiran yang berbeda
3.
Berpikir orisinil (Originality)
Meberikan
jawaban yang tidak lazim
Memberkan
jawaban yang lain dari pada yang lain
Memberikan
jawaban yang jarang diberikan kebanyakan orang
4.
Berpikir terperinci (elaboration)
Mengembangkan,
menambah, memperkaya suatu gagasan
Memperinci
detail-detail
Memperluas
suatu gagasan
Inovasi
Sintaks Model Pembelajaran PJBL
Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Kota Jambi (STM)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X TKR (Teknik Kendaraan Ringan)
Materi :Minyak Bumi dan Faksi Minyak Bumi
Model : Project Based Learning (PJBL)
Model Konvensional (Model PJBL)
|
Inovasi Sintaks Model PJBL
|
Dampak Berpikir Kreatif
|
Menentukan Pertanyaan Mendasar
|
Orientasi Masalah
|
|
Guru mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan
proses pembelajaran
|
Guru mengkondisikan siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
|
-
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
|
Menggali pengetahuan dasar siswa tentang materi minyak
bumi dan fraksi minyak bumi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
memotivasi siswa agar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mengajak siswa
untuk mengkonstruksi pengetahuan yang ada dalam pikiran mereka.
“Apakah kalian
tahu banyak sekali kegunaan dari turunan senyawa atom karbon?”
“Coba
sebutkan senyawa hidrokarbon yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari?”
“Apakah ada
yang sudah tau apa itu minyak bumi? lalu apa saja contohnya?”
“Lalu,
bagaimanakah caranya minyak bumi yang berupa cairan hitam tersebut bisa menghasilkan
berbagai produk seperti yang ibu tunjukkan tadi?”
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam (berpikir
luwes)
Siswa memberikan
jawaban yang lain dari pada yang lain. (berpikir
orisinil)
|
Guru memberikan stimulasi berupa penayangan video
|
Mendorong siswa untuk membuat keterkaitan antara
persoalan yang diajukan dengan materi yang akan dipelajari (minyak bumi dan fraksi minyak
bumi)
|
Siswa dapat menjawab persoalan berdasarkan sudut
pandang yang berbeda (aspek berpikir luwes)
|
Guru memberikan soal atau masalah yang berhubungan
dengan pembelajaran
|
||
Mendesain Perencanaan Proyek
|
Pemodelan (Modelling)
|
|
Guru meminta siswa duduk dalam kelompok yang telah dibagi sebelumnya
|
Membagi kelompok diskusi yang heterogen
|
-
|
Guru mengarahkan siswa untuk membuat sebuah proyek yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang telah dikemukakan
|
Mempersilahkan untuk bergabung Bersama kelompoknya masing-masing
|
-
|
Guru membimbing siswa dalam membuat langkah kerja sebuah proyek yang akan
dilaksanakan
|
Memberikan LKPD berbasis proyek materi minyak bumi dan fraksi minyak bumi kepada
masing-masing kelompok.
(LKPD berisi penjabaran materi minyak
bumi dan pembagian fraksi minyak bumi. Lalu dilanjutkan dengan suatu fenomena
bahwa minyak bumi dapat dipisahkan menjadi bensin, solar, aspal, gas dll. pada
bagian bawah materi berisi kolom Alat dan Bahan serta Metode yang dikosongkan
bertujuan agar siswa dapat berpikir sendiri dan berdiskusi bersama kelompoknya
untuk mengisi kolom tersebut.
|
-
|
Menyusun Jadwal
|
Mendesain Perencanaan Proyek
|
|
Guru meminta siswa untuk membuat timeline untuk
menyelesaikan sebuah proyek
|
Guru mengarahkan siswa untuk merancang membuat sebuah proyek dan
bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang telah dikemukakan.
hasil projek yang diharapkan yaitu
berupa suatu miniatur alat untuk memisahkan/destilasi minyak bumi dari berbagai
literatur yang menggunakan alat dan bahan sederhana).
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam (berpikir
luwes)
|
Guru meminta siswa membuat deadline menyelesaikan sebuah
proyek
|
Guru membimbing siswa dalam membuat langkah kerja sebuah proyek yang akan
dilaksanakan sesuai dengan lembar kerja proyek yang telah diberikan
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam (berpikir
luwes)
|
Guru meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara
penyelesaian sebuah proyek
|
||
Memonitor Peserta Didik dan
Pengajuan Proyek
|
Menyusun Jadwal dan Memonitor Siswa
|
|
Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa dalam pelaksanaan sebuah proyek dan pengumpulan data
|
Guru meminta siswa untuk membuat timeline untuk
menyelesaikan proyek
|
Siswa memperinci
detail-detail
Siswa memperluas
suatu gagasan (berpikir terperinci)
|
Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan pertanyaan
kepada siswa dalam menganalisis data
|
Guru meminta siswa membuat deadline menyelesaikan sebuah
proyek
|
Siswa memperinci
detail-detail
Siswa memperluas
suatu gagasan (berpikir terperinci)
|
Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa dalam menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dari sebuah proyek
yang dilakukan
|
Guru meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu cara
penyelesaian sebuah proyek
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam (berpikir
luwes)
|
Guru melakukan monitoring dan pengarahan berupa pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa dalam menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dari sebuah proyek
yang dilakukan.
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa
menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam (berpikir luwes)
Siswa memperinci
detail-detail dan memperluas suatu
gagasan (berpikir terperinci)
|
|
Menguji Hasil
|
Menguji Hasil
|
|
Guru meminta siswa untuk mempersentasekan proyek yang telah dipersiapkan
|
Guru meminta siswa untuk mempersentasekan proyek yang telah dipersiapkan
|
Siswa memperinci detail-detail dan memperluas suatu gagasan (berpikir
terperinci)
|
Guru meminta siswa untuk membuktikan sebuah proyek yang telah dibuat berdasarkan
teori yang ada
|
Guru meminta siswa untuk membuktikan sebuah proyek yang telah dibuat
berdasarkan teori yang ada
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam (berpikir
luwes)
Siswa memperinci detail-detail dan
memperluas suatu gagasan (berpikir
terperinci)
|
Guru menilai siswa sejak perencanaan, penjadwalan, hingga menyimpulkan
pengetahuan yang diperoleh
|
Guru menilai siswa sejak perencanaan, penjadwalan, hingga menyimpulkan
pengetahuan yang diperoleh
|
-
|
Mengevaluasi Pengalaman
|
Mengevaluasi Pengalaman
|
|
Guru memberikan siswa refleksi hasil belajar dengan memberikan soal
posttest
|
Siswa secara berkelompok melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Hal hal yang direfleksi
adalah kesulitan-kesulitan yang dialami dan cara
mengatasinya dan perasaan yang dirasakan
pada saat menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Selanjutnya kelompok
lain diminta menanggapi.
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa
menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam (berpikir luwes)
Siswa memperinci
detail-detail dan memperluas suatu
gagasan (berpikir terperinci)
|
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah berupa proyek
pada pertemuan selanjutnya
|
Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan akhir untuk menyamakan pengetahuan yang dimiliki siswa
|
Siswa menghasilkan
banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar)
Siswa menghasilkan
gagasan-gagasan yang beragam (berpikir
luwes)
Siswa memperinci detail-detail dan
memperluas suatu gagasan (berpikir
terperinci)
|
Guru meminta siswa untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan sebuah proyek
|
Guru memberikan siswa refleksi hasil belajar dengan memberikan soal
posttest
|
-
|
Permasalahan
:
1. Menurut
pendapat kalian apakah inovasi yang telah saya buat sudah
lebih baik dari sintaks PJBL konvensional yang sudah ada ?
2. Apakah inovasi sintaks PJBL ini sudah dapat untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?
3. Apa pendapat dan saran kalian terhadap inovasi sintak
PJBL yang sudah saya buat?
Menurut pendapat kalian apakah inovasi yang telah saya buat sudah lebih baik dari sintaks PJBL konvensional yang sudah ada ?
BalasHapusMenurut saya sudah cukup baik dari sintaks konvensional, karna namanya saja disini inovasi secara tidak langsung memang harus dituntut untuk lebih baik dari sintaks konvensional nya.
Apakah inovasi sintaks PJBL ini sudah dapat untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?
Menuru saya sudah karna definisi berpikir kreatif itu sendiri adalah kecerdasan yang berkembang dalam diri individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan, dan tindakan dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan masalah. sedangkan pada model pjbl itu sendiri siswa dituntut unutk berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi. dan jika dilihat dari inovasi yang dibuat pada tahap inovasi yang dibuat "mendesain perencanaan proyek" Guru mengarahkan siswa untuk merancang membuat sebuah proyek dan bekerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang telah dikemukakan, nah disini sudah terlihat dampak berpikir kreatif nya yaitu Siswa menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang relevan (berpikir lancar) dan Siswa menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam (berpikir luwes)
sependapat dengan rini bahwa model inovasi fira sudah cukup baik dari sintaks konvensional, karna namanya saja disini inovasi secara tidak langsung memang harus dituntut untuk lebih baik dari sintaks konvensional nya.
HapusMenrut saya pada orientasi masalah nya mungkin bisa di disajikan dlu permasalahan atau fenomena alam yg berkaitan dgn materi. Nnti siswa di minta mengidentifijasi mengapa fenomena itu bisa terjadi. Jadi jangan langsung bertanya kepada siswa. Biarlah siswa yg menemukan sndiri ide nya untuk berpikir jadi disitulah akan muncul kreativitas siswa
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan fira yakni Apakah inovasi sintaks PJBL ini sudah dapat untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?
BalasHapusmenurut saya tentu saja sintaks hasil modifikasi yang fira buat sudah cukup baik dan berdasarkan indikator berpikir kreatif, jika sudah disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif otomatis bisa memunculkan kemampuan siswa, namun muncul disini bisa bermakna positif dan negatif, bisa saja kemampuan siswa yang muncul hanya dengan intensitas rendah bukan tinggi seperti yang diharapkan, atau bahkan sebaliknya, nah disinilah fungsi guru untuk tetap mengontrol kegiatan yang dilakukan siswa itu mencapai target yang diharapkan yakni bukan hanya memunculkan tetapi meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa yang ditandai dengan ketercapaian indikatornya. jadi untuk melihat meningkat atau tidak dari sebelumnya maka perlu dilakukan pengimplementasian sintaks hasil modifikasi secara berulang dan dilakukan evaluasi dengan menggunakan soal yang disusun berdasarkan indikator kemamapuan berpikir kreatif.
Menurut saya disni sintaksnya sudah sangat baik namun permasalahan yang ditimbulkan baru dapat memunculkan berfikir kritis karena kalau berfikir kreatif itu timbul apabila siswa dapat mencipatkan atau menimbulkan pendapatnya sendiri dengan catatan pendapat yang sangat terbarukan dan tidak ada duanya. Sebaiknya permasalahan diubah menjadi bagaimana proses atau yang berkaitann dengan siswa berkreatifitas sendiri dengan jawabannya.
BalasHapusterima kasih atas tanggapannya pada sintak ini untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa saya melakukannya denganmemberikan LKPD berisi penjabaran materi minyak bumi dan pembagian fraksi minyak bumi. Lalu dilanjutkan dengan suatu fenomena bahwa minyak bumi dapat dipisahkan menjadi bensin, solar, aspal, gas dll. pada bagian bawah materi berisi kolom Alat dan Bahan serta Metode yang dikosongkan bertujuan agar siswa dapat berpikir sendiri dan berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengisi kolom tersebut.
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan fira yakni Apakah inovasi sintaks PJBL ini sudah dapat untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?
Hapusberdasarkan sintaknya mungkin dapat memunculkan berpikir kreatif, tapi untuk meningkatkan kemampuannya tergantung dari guru menyampaikan. serta alat bantu yang diberikan guru ke siswa sehingga siswa terpacu untuk menimbulkan gagasan yang bervariasi
Menurut saya inovasi sintaks PJBL ini sudah cocok untuk memunculkan kemampuan berpikir kreatif siswa karena adanya harapan yang proyek yang akan dilakukan olah siswa.
BalasHapusInovasi sintaks model PjBl sudah bagus, saran saya, buat 2 kali pertemuan untuk lebih efektifnya pembalajaran menggunakan model PJBL.
Menurut pendapat kalian apakah inovasi yang telah saya buat sudah lebih baik dari sintaks PJBL konvensional yang sudah ada ?
BalasHapusMenurut pendapat say sudah baik dari sintaks konvensional, karena inovasi ini secara tidak langsung memang harus dituntut untuk lebih baik dari sintaks konvensional nya.
Apakah inovasi sintaks PJBL ini sudah dapat untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?
menurut saya inovasi sintaks PJBL yang saudari fira buat sudah dapat memunculkan dan meningkatkan sudah sesuai dengan indikator ketercapaian berpikir kreatif.
dan lebih baik lagi jika inovasi nya bisa untuk menciptakan gagasan baru (Create Ideas) Berpikir kreatif memiliki paling tidak dua sifat, yaitu: melibatkan/menghasilkan respons atau gagasan baru bersifatorisinal salah satu ciri berpikir kreatif adalah digunakannya pola berpikir divergen, yaitu dengan menghasilkan sejumlah kemungkinan (alternatif).
Menurut pendapat saya inovasi sintaks yang dibuat oleh fira sudah cukup baik dari sintaks sebelumnya dari sintaks konvensional dan sudah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa karena kemampuan berpikir kreatif merupakan kecerdasan yang berkembang dalam diri individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan, dan tindakan dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan masalah sedangkan pada model pjbl itu sendiri siswa dituntut untuk berinvestigasi dan menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi.
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan yang kedua Menurut saya sampai saat ini masih cocok jika model PjBL dengan kemampuan berpikir kreatif jika disandingkan, karena memang dalam proses mengerjakan proyek dibutuhkan proses berpikir kreatif siswq bagaimana hasil yang akan dibentuk, waktu yangvdibutuhkan agar cukup dan kreasi2 apa yang bisa diterapkan agar dalam waktu singakat bisa segera selesai begitu misalnya
BalasHapusSaya sependapat dengan kak melda "sampai saat ini masih cocok jika model PjBL dengan kemampuan berpikir kreatif jika disandingkan, karena memang dalam proses mengerjakan proyek dibutuhkan proses berpikir kreatif siswa bagaimana hasil yang akan dibentuk, waktu yang dibutuhkan agar cukup dan kreasi2 apa yang bisa diterapkan agar dalam waktu singakat bisa segera selesai begitu misalnya", keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh seluruh siswa, sehingga memngharus dilatih.
Hapusmenurut saya, inovasi sintaks yang Anda buat sudah bagus dan sesuai dengan indikator berpikir kreatif. dimana dalam Pembelajaran berbasis proyek ini lebih
BalasHapusmemberikan pengalaman kepada siswa dalam menyusun perancangan proyek, menyusun bahan/alat dan jadwal yang akan dilaksanakan dan bagaimana siswa dapat menggambarkan proyek yang dihasilkan dalam berbagai bentuk yang berbeda seperti grafik, laporan atau video dari sini terlihat bahwa siswa memiliki keterampilan berpikir kreatif.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan fira yakni Apakah inovasi sintaks PJBL ini sudah dapat untuk memunculkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?
BalasHapusjika kita lihat dari inovasi sintaknya mungkin dapat memunculkan berpikir kreatif, tapi untuk meningkatkan kemampuannya tergantung dari guru menyampaikan. serta alat bantu yang diberikan guru ke siswa sehingga siswa terpacu untuk menimbulkan gagasan yang bervariasi. pembelajaran dengan PjBL bisa memberikan ruang yang begitu luas kepada siswa untuk mencipkan produk yang beragam mengenai materi yang bersangkutan.