Materi 9: Tren Internet of Thing dalam Pembelajaran Kimia
Internet of Things
(IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi
satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya. Banyak yang
memprediksi bahwa Internet of Things (IoT) merupakan “the next big thing” di
dunia teknologi informasi. Hal ini dikarenakan banyak sekali potensi yang bisa
dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) tersebut.
Menurut analisa
McKinsey Global Institute, internet of things adalah sebuah teknologi
yang memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik
lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan
mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk
berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang diperoleh
secara independen. Sedangkan menurut Wikipedia, internet of things adalah
interkoneksi yang unik antara embedded computing devices dalam
infrastruktur internet yang ada. Sebuah publikasi mengenai Internet of things
in 2020 menjelaskn bahwa internet of things adalah suatu keadaan ketika
menda memiliki identitas, bisa beroperasi secara intelijen, dan bisa
berkomunikasi dengan sosial, lingkungan, dan pengguna. Dengan demikian,
dapat kita simpulkan bahwa internet of things membuat kita membuat suatu
koneksi antara mesin dengan mesin, sehingga mesin-mesin tersebut dapat
berinteraksi dan bekerja secara independen sesuai dengan data yang
diperoleh dan diolahnya secara mandiri. Tujuannya adalah untuk membuat
manusia berinteraksi dengan benda dengan lebih mudah, bahkan supaya benda
juga bisa berkomunikasi dengan benda lainnya.
Konsep IoT ini sebetulnya
cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur
IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, Perangkat Koneksi ke
Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah anda, dan
Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
Seluruh penggunaan
barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data tersebut terkumpul
sebagai ‘big data’ yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik oleh
pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan bagi
kepentingan masing-masing. Disinilah peran penting pemerintah Republik
Indonesia dalam menjaga ketahanan negara dari sisi sistem informasi.
Dengan banyaknya
manfaat dari Internet of Things maka membuat segala sesuatu nya lebih mudah,
dalam bidang pendidikan IoT sangat diperlukan untuk melakukan segala aktifitas
dengan menggunakan sistem dan tertata serta sistem pengarsipan yang tepat.
Gambar
Jaringan IOT
Pada gambar diatas
terlihat semua aktifitas terhubung ke pusat internet dan data tersebut di
simpan di server baik menggunakan data center maupun cloud computing.
Cloud computing
merupakan tekonologi yang memberikan pelayanan secara luas dengan akses
internet dimanapun berada, media penyimpanan cloud computing berada di
internet. Cloud computing menyimpan semua data di server yang tidak tau dimana
letak server tersebut. Ada 3 layanan cloud computing yang dapat digunakan yaitu
1. Software as a
Service (SaaS)
Layanan cloud
computing dimana pengguna dapat menggunakan aplikasi atau perangkat lunak
(software) yang disediakan oleh cloud provider (penyedia jasa cloud computing).
Contoh dari layanan SaaS adalah : Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs,
Adobe Creative Cloud. Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail. Layanan social
network: Facebook, Twitter, Tagged. Layanan instant messaging: Yahoo Messenger,
Skype, GTalk.
2. Platform as a
Service (PaaS)
Layanan yang
difasilitasi oleh cloud provider untuk menyediakan platform bagi pengembangan
aplikasi-aplikasi. Pengguna dapat berfokus pada pengembangan aplikasi tanpa
perlu mengkhawatirkan platform aplikasi tersebut. Contoh dari layanan PaaS
adalah : Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine.
3. Infrastructure as
a Service (IaaS)
Pada layanan ini
pengguna dapat menyewa infrastruktu yang di sediakan oleh cloud provider (unit
komputasi, storage, memory, network, dan sebagainya). Pada layanan ini
seluruhnya pengguna yang menentukan perangkat perangkat untuk cloud computing
yang akan digunakan, jika sistem virtual di cloud tersebut menggunakan source
yang besar, pengguna dapat menambahkan ram sesuai kebutuhan. Contoh dari
layanan IAAS adalah : Amazon EC2,mRackspace Cloud, Windows Azure,
Dengan banyaknya manfaat dari Internet of Things maka
membuat segala sesuatu nya lebih mudah, dalam bidang pendidikan IoT sangat
diperlukan untuk melakukan segala aktifitas dengan menggunakan sistem dan
tertata serta sistem pengarsipan yang tepat.
Terdapat 3 karakteristik dan tren dari Internet of
Things (IoT) yaitu :
1. Kecerdasan
Konsep asli dari IoT
adalah kecerdasan intelejensi dan kontrol otomatis. Namun, hal ini masih
memerlukan riset lebih lanjut agar di era mendatang IoT dapat menjadi jaringan
terbuka dan semua perintah dilakukan otomatis, terorganisir, objek virtual
dapat dioperasikan dengan mudah, independen sesuai dengan konteks atau situasi
atau lingkungan.
2. Arsitektur
IoT memiliki
arsitektur pada jaringan dan sistem yang kompleks serta keamanan yang ketat,
apabila ketiga hal tersebut tercapai maka kontrol otomatis dalam IoT dapat
berjalan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga banyak
perusahan yang akan mendapatkan profit (revenue) atas hadirnya teknologi IoT.
3. Faktor ukuran,
waktu, dan ruang
Dalam pembangunan
IoT, engineer harus memperhatikan faktor ukuran, waktu, dan ruang. Faktor waktu
merupakan faktor yang biasanya menjadi kendala karena diperlukan waktu yang
lama dalam menyusun jaringan kompleks dalam IoT yang tidak mudah ini dan tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang.
Teknologi
pengimplementasian Internet of Things (IoT) atau M2M adalah dalam
pengidentifikasian suatu objek (benda, manusia, hewan, atau tumbuhan) secara
virtual di dunia maya atau internet dan dikelola secara efisien dengan bantuan
komputer yang dapat dilakukan dengan beberapa teknologi seperti :
1. Kode batang
(barcode)
Kode batang atau
barcode adalah adalah suatu kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh alat
scannernya. Kode batang pada awalnya digunakan untuk otomatisasi pemeriksaan
barang di swalayan dan hingga saat ini kode batang (tipe UPC (Universal Price
Codes)) kebanyakan masih digunakan untuk hal tersebut. Prinsip kerja kode
batang sangatlah sederhana, yaitu ketika kode batang didekatkan pada scanner
atau pemindainya, maka scannernya akan memancarkan cahaya dan mengidentifikasi
informasi atau kode yang ada pada kode batang tersebut. Keuntungan menggunakan
kode ini adalah proses input data lebih cepat, lebih tepat, dan lebih akurat
mencari data, mengurangi biaya, serta peningkatan kinerja manajeman
2. Kode QR (QR code)
Kode QR adalah suatu
kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, salah satu divisi
pada Denso Corporation yang merupakan perusahaan jepang. Sesuai namanya Kode QR
(Quick Response) diciptakan untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan
mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang hanya
menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara
horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat
menampung informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Pada zaman sekarang
ini kode QR banyak digunakan sebagai alat penaut fisik yang dapat menyimpan
alamat dan URL, nomer telepon, teks dan sms yang dapat digunakan pada majalah,
surat harian, iklan, pada tanda-tanda bus, kartu nama ataupun media lainnya.
Atau dengan kata lain sebagai penghubung secara cepat konten daring (dalam
jaringan/online) dan konten luring (luar jaringan/offline). Kehadiran kode ini
memungkinkan semua orang berinteraksi dengan media yang ditempeli oleh kode QR,
melalui ponsel secara efektif dan efisien. Semua orang juga dapat menghasilkan
dan mencetak sendiri kode QR, sehingga orang lain dapat dengan mudah mengakses
alamat URL ataupun segala informasi yang disimpan oleh kode QR tersebut.
3. Identifikasi
frekuensi radio (RFID)
RFID merupakan salah
satu teknologi implementasi dari Internet of Things. Secara singkatnya, RFID
adalah sebuah metode identifikasi secara otomatis dengan menggunakan suatu
piranti yang disebut RFID tag atau transponde. Pada zaman modern sekarang ini,
RFID merupakan teknologi yang sudah umum (banyak digunakan), dikarenakan
kegunaan dan efisiensinya dalam mendukung segala aktivitas kehidupan manusia.
Baik pada sektor produksi, distribusi maupun konsumsi. Hal ini dikarenakan
label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di
dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi
menggunakan gelombang radio. Sehingga memudahkan penggunanya untuk mendata
(mengetahui jumlah maupun keberadaan atau lokasi) barang yang dimilikinya
tersebut. Prinsip kerja RFID sangatlah sederhana yaitu RFIDtag (label RFID)
memuat informasi dalam bentuk elektronik dan ketika bertemu dengan
RFIDreadernya, informasi itu akan dikirimkan ke RFIDreader dalam bentuk
gelombang radio (makanya disebut Radio Frequensi Identifity). Sehingga benda
tersebut dapat teridentifikasi oleh RFIDreadernya.
Tren Internet of Things di Indonesia bertumbuh sehat. Kendati pertumbuhan di sektor
consumer masih belum begitu memuaskan, pemanfaatan di ranah industri tampak
menunjukkan keseriusan. Efisiensi perputaran roda bisnis dalam tubuh perusahaan
adalah satu alasan kuat yang mendasarinya.
Ditinjau secara umum,
ekosistem IoT di Indonesia setidaknya telah unjuk gigi dengan beberapa jagoan
inovasi yang berpotensi besar untuk menjadi lebih besar; inilah lima inisiasi
di antaranya.
1. HARA
HARA adalah produk
IoT yang dikembangkan untuk menangani permasalahan di sektor pertanian dan
pangan. Produk dari Dattabot ini disiapkan untuk menanggulangi masalah potensi
lahan, optimasi pertanian, dan mencegah pertumbuhan hama dan penyakit tanaman.
Fitur utama dari produk berbasis blockchainini antara lain ialah aplikasi
smartphone untuk mengambil data, web-based analytic, dan prediksi hasil panen
yang disertai rekomendasi untuk para petani (misalnya, pupuk seperti apa yang
perlu digunakan). Blockchain yang terdesentralisasi dinilai dapat menciptakan
dampak sosial. Dattabot memulai dari sektor pangan dan pertanian, berikutnya
menjalar ke sektor lainnya yang paling berdampak bagi masyarakat, seperti
pendidikan, kesehatan, transportasi dan hiburan.
2. Qlue
Salah satu cita-cita
startup pengembang layanan yang menghubungkan antara pemerintah dengan
masyarakat ini adalah ingin berinovasi mengembangkan produk smart city berbasis
IoT, khususnya untuk diterapkan di wilayah perkotaan. Disampaikan oleh CEO Qlue
Rama Raditya, bahwa saat ini sudah mulai terdesain beberapa inisiatif IoT untuk
smart city, misalnya pengembangan traffic lamp yang terhubung ke sebuah command
center, kotak sampah pintar, dan juga air pollution detector. Berbagai
otomatisasi ini dinilai akan menjadi makin “viral” ketika smart city menjadi
sebuah kebutuhan di perkotaan.
3. Spekun
Telkomsel bekerja
sama dengan Banopolis mengembangkan bike sharing pertama di Indonesia yang
menggunakan teknologi NB-IoT lewat aplikasi Spekun. Bike sharing adalah sebuah
konsep layanan peminjaman sepeda kepada publik dalam jangka waktu tertentu dari
satu titik lokasi ke titik lokasi lainnya. Teknologi yang diterapkan pada
ekosistem sepeda kuning (Spekun) di kampus UI Depok tersebut adalah peminjaman
sepeda berbasis aplikasi smartphone, dengan didampingi penyediaan tiang atau
dock parkir berbasis radio-frequency identification (RFID) sehingga sepeda
hanya bisa diparkirkan pada dock parkir tersebut.
Upaya Telkomsel
menciptakan dalam menciptakan gebrakan tidak sebatas di Spekun saja; Telkomsel
juga menunjukkan keseriusannya dengan menyelenggarakan program Telkomsel
Innovation Center (TINC) dengan Forum IoT sebagai bagian dari payung besarnya,
dan semua developer, startup, maupun orang-orang yang punya ketertarikan lebih
di bidang IoT dapat secara gratis mengikuti kegiatan convention dan exhibition
pada hari Kamis, 26 Juli 2018.
4. eFishery
eFishery adalah alat
pemberi pakan ikan otomatis. Alat ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian
pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat, tetapi juga mencatat setiap
pemberian pakan secara real-time. Pengguna dapat mengakses data pemberian pakan
kapan pun dan di mana pun. Tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan
ikan yang tidak teratur atau pakan yang diselewengkan. Secara spesifik,
eFishery berusaha membantu peternak ikan dan udang, karena biasanya pemberian
makan ikan menguasai antara 50 hingga 80 persen biaya operasi peternakan ikan.
eFishery juga dikenal
sebagai startup yang sering memenangkan berbagai kompetisi startup tingkat
global. Bekerja sama dengan TINC, eFishery akan mengeksplorasi pemanfaatan
modul NarrowBand IoT (NB-IoT) untuk konektivitas yang lebih efektif. Hal ini
sejalan dengan ekspansi pasar dengan model bisnis yang lebih matang dan
validasi pasar baru akan memanfaatkan kompetensi dan jaringan konsumen luas
Telkomsel. Sedikit informasi, Founder & CEO eFishery Gibran Huzaifah juga
akan mengisi kelas di TINC 2018 Forum IoT.
5. Nodeflux
Nodeflux adalah
platform dengan kemampuan komputasi terdistribusi dan juga kemampuan
menyebarkan “brain”, komputasi dan kecerdasan buatan secara scalable. Di sini
“brain” yang dimaksud dapat digunakan untuk implementasi pada pengolahan
seperti Big Data, IoT dan Machine Learning.
Keuntungan atau manfaat dari Internet of Things (IoT)
adalah :
1.
Pekerjaan yang kita
lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien.
2.
Dapat mendeteksi
pengguna dimanapun berada.
3.
Informasi yang
diberikan kepada pengguna merupakan informasi yang real-time atau pada waktu
yang sebenarnya.
4.
Layanan cloud
memungkinkan koneksi ke seluruh client tidak terbatas.
5.
Proses monitoring
akan aspek-aspek yang dituju menjadi lebih mudah, otomatis, dan semakin
pintar.
6.
Proses monitoring
dapat dilakukan secara otomatis tanpa mengenal jarak karena berbasis
internet.
7.
Dapat mendeteksi
dengan cepat mengenai adanya anomali data, akses, atau keadaan yang terjadi
sebagai penyebab kebocoran data.
Kerugian dari Internet of Things (IoT) adalah :
1.
Keamanan perangkat
berbasis IoT rentan akan peretasan karena banyak perangkat yang tidak
terenkripsi atau enkripsinya tidak memadai.
2.
Privasi data dari
para pengguna menjadi masalah karena seluruh data disimpan dalam satu server
yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja oleh siapa saja yang memiliki
kemampuan untuk mengakses jaringan baik pengguna maupun bukan pengguna jaringan
yang sebenarnya.
3.
Otoritasi tidak
memadai.
4.
Web interface tidak
cukup aman dan proteksi software kurang mencukupi.
5.
Membutuhkan kapasitas
penyimpanan data yang besar
Permasalahan:
1. Bagaimana perkembanagan IoT ini dalam dunia pendidikan terkhusus
pembelajaran Kimia di Indonesia saat ini ?
2. Apakah inovasi anda dalam pengembangan IoT ini pada
proses pembelajaran kimia?
3. Berdasarkan beberapa kerugian yang masih ditimbulkan dari Internet of
Things (IoT) adalah yaitu peretasan Keamanan karena banyak
perangkat yang tidak terenkripsi atau enkripsinya tidak memadai dan Privasi
data dari para penggunanya, apakah Internet of Things (IoT) ini masih baik digunakan ?
menjawab permasalahan pertama, Internet of Things atau di singkat IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuannya seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga benda-benda di dunia nyata. Internet of Thing (IoT) merupakan teknologi yang menggunakan internet sebagai sarana dalam melakukan sesuatu, sistem IoT sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan seperti dalam bidang pendidikan. Sudah banyak sekali sekolah-sekolah yang menerapkan e-learning untuk siswanya. Namun untuk era digital seperti ini hal tersebut tidak akan cukup untuk meningkatkan produktifitas siswa dan gurunya. Contoh nyata lainnya seperti penjadwalan otomatis mata pelajaran disekolah, sistem akademik yang terkoneksi ke jaringan sehingga laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rumah dengan mobile device. bahkan IoT di bidang pendidikan dapat membantu siswa mengurangi beban bawaanya dengan hanya membawa device yang mampu untuk mencukupi modul pelajaran. IoT sudah jelas memiliki banyak manfaat yang dapat membantu dan memudahkan kehidupan manusia, begitupula dalam bidang pendidikan. Untuk itu dukungan terwujudnya Internet of Things di Indonesia sangat dibutuhkan baik dari partisipasi juga kesadaran teknologi masyarakatnya baik para pelajar dan pendidiknya hingga masyarakat awan agar bisa lebih tertib secara sistem dan damai untuk terciptanya kemaslahatan masyarakat Indonesia khususnya.
BalasHapusImplementasi IoT dalam bidang pendidikan sudah banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Salah satunya contohnya Universitas Negeri Semarang yang menerapkan kode batang atau barcode di dalam Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk dapat mengidentifikasi pemiliknya dengan cepat. Contoh lainnya penerapan kode RFID (Radio Frequensi Identifity) yang ditempelkan sepatu pelari yang akan mengikuti lomba untuk mendeteksi pelari di garis finis. Transfer data RFID menggunakan gelombang radio, sehingga memudahkan penggunanya untuk mengetahui jumlah maupun keberadaan pelari tersebut. begitu juga dalam pembelajaran kimia, banyak mahasiswa yang telah mengembangkan berbagai multimedia pembelajaran dengan berbagai jenis untuk dimplementasikan dalam suatu proses pembelajaran dalam hal ini pembelajaran kimia.
terima kasih atas tanggapannya rini dari sekian banyak manfaat penerapan IoT yang telah disebutkan adakah dampak negeti dari hal tersebut?
Hapusdan dari pendapatnya ada menyebutkan bahwa untuk era digital seperti ini penerapan IoT tidak akan cukup untuk meningkatkan produktifitas siswa dan gurunya, bisa anda jelaskan maksudnya apa?
Menurut Sukamal Banerjee, EVP, engineering and R&D services dari HCL Technologies ada 4 kunci penting dalam keamanan IoT ini.
BalasHapusSecure development
Pada perangkat Io Tada beberapa fungsi yang tidak aman. Termasuk juga program yang berada di dalamnya. Semua itu menciptakan link yang melemahkan rantai keamanan. Untuk itu tim pengembangan IT di perusahaan harus meninjau ulang kode dalam aplikasi IOT mereka agar dapat mengidentifikasi ketidakamanan. Dengan demikian dapat menambal tempat-tempat yang ditemukan sebagai sumber kerentanan jaringan. Termasuk juga dengan laptop.
Data encryption
Kebanyakan wireless communications dan protocols di IoT itu terbuka dan sumber daya yang terbatas untuk mengamankan sensor dan perangkat yang lebih kecil dengan algoritma enkripsi yang kuat untuk transmisi data. Hal itu lah yang menimbulkan kerentanan terhadap serangan. Konsep pendekatan secara hati-hati akan sangat diperlukan untuk keamanan IoT itu sendiri. Berdasarkan laporan terbaru, 70 persen dari perangkat internet menggunakan layanan jaringan tidak terenkripsi. Itu sebabnya, data sensitif harus dienkripsi terlebih dahulu sebelum digunakan oleh siapa saja yang akan melewati jaringan.
Privacy protection
Beberapa orang cukup perhatian dengan data-data pribadi yang mungkin sedang diserang oleh mesin atau perangkat pengumpul data. Baik yang merupakan kegiatan maupun data-data lainnya. Untuk itu perlu dipastikan bahwa perangkat yang ada mampu menahan dari invasi tersebut. Salah satu pendekatan yang terbaik adalah de-identify semua data yang tertangkap sebagai suspect untuk di remove dan menghilangkan PII yang tidak perlu sehingga secara individual juga lebih terjaga privasinya.
Access management
Ketika sebuah device IOt dan sensor deprogram secara over the air maka perangkat tersebut menjadi suspect untuk dijebol keamanannya. Itu sebabnya, sebuah organisasi atau perusahaan perlu membangun mekanisme identifikasi yang optimal, menggunakan tanda pengenal digital yang memastikan hanya yang berkepentingan dan dengan code khusus sebagai tanda diterimanya akses oleh IoT device dan sensor. Hal ini akan mengurangi resiko ancaman insider dari karyawan, mitra dan pemasuk yang mengakses perangkat dan sensor diluar kewenangannya.
Dengan ke empat aspek diatas maka sangat jelas bahwa dibutuhkan solusi yang inovasi karena standar keamanan jaringan yang ada belum tentu cukup kuat diaplikasikan ke semua perangkat. Supaya lebih efektis yang optimal, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak karena tidak mungkin entitas tunggal dapat memecahkan masalah keamanan sendiri. Itu sebabnya, Instansi pemerintah, akademisi dan perusahaan global harus berkolaborasi dan menanggapi dengan cepat untuk membangun keamanan yang kuat, termasuk infrastrukturnya.
Keamanan adalah salah satu tantangan yang harus cepat dipenuhi dan agar potensi IoT pun dapat direalisasikan. Apalagi, potensi manfaat IoT ini sangat besar.
Saya setuju dengan pendapat kk wiwid, terdapat 4 kunci dalam keamanan IoT ini :
Hapus1. Secure development = tim pengembangan IT di perusahaan harus meninjau ulang kode dalam aplikasi IOT mereka agar dapat mengidentifikasi ketidakamanan.
2. Data encryption = untuk mengamankan sensor dan perangkat yang lebih kecil dengan algoritma enkripsi yang kuat untuk transmisi data.
3. Privacy protection = Salah satu pendekatan yang terbaik adalah de-identify semua data yang tertangkap sebagai suspect untuk di remove dan menghilangkan PII yang tidak perlu sehingga secara individual juga lebih terjaga privasinya.
4. Access management = menggunakan tanda pengenal digital yang memastikan hanya yang berkepentingan dan dengan code khusus sebagai tanda diterimanya akses oleh IoT device dan sensor. Hal ini akan mengurangi resiko ancaman insider dari karyawan, mitra dan pemasuk yang mengakses perangkat dan sensor diluar kewenangannya.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan fira, Berdasarkan beberapa kerugian yang masih ditimbulkan dari Internet of Things (IoT) adalah yaitu peretasan Keamanan karena banyak perangkat yang tidak terenkripsi atau enkripsinya tidak memadai dan Privasi data dari para penggunanya, apakah Internet of Things (IoT) ini masih baik digunakan ?
BalasHapusmenurut saya dari dampak negatif yang timbul akibat IOT, kita bisa melakukan inovasi dan perbaikkan kekurangan tersebut perlahan-lahan, dengan bantuan dari pemerintah pusat dan koordinasi dengan berbagai stakeholder maka saya rasa masalah ini bisa teratasi, terlepas dari dampak/kerugian yang timbul, IOT tetap akan dan masih akan akan dihadapi beberapa tahun mendatang (bahkan sudah mulai dirasakan saat ini) mau tak mau, jadi menurt saya IOT memiliki banyak manfaat melebihi dampak negati jika didukung dengan sarana prasarana yang baik serta komitmen penggunanya untuk menggunakan IOTsecara bertanggungjawab
terima kasih atas tanggapannya kak rini, saya sependapat bahwa kekurangan dari IoT ini dapat perlahan-lahan dikurangi dengan bantuan dari pemerintah pusat dan koordinasi dengan berbagai stakeholder, namun apakah kita akan menunggu saja pemerintah melakukannya, bagaimanakah langkah nyata menurut kak rini yang dapat kita lakukan?
HapusSaya setuju dengan pendapat kak wiwid dan kak rini, dimana ada 4 kunci penting dalam keamaanan IoT, yaitu Secure development, Data encryption, Privacy protection, Access management. Dalam menjaga keamaan dari IoT selain 4 komponen tsb, sebaiknya aplikasi IoT yang sudah ada didaftarkan secara resmi kepada pemerintah agar dapat terjamin keamannya. Memang IoT tak bisa terlepas dari yang namanya peretasan namun bukan berarti IoT setiap harinya selalu diretas oleh Hacker, apabila keamannya yang ketat maka kemungkinan kecil hacker bisa meretasnya.Setuju dengan kak rini, Manfaat IoT lebih banyak dibandingkan kekurangannya. Dan kelebihannya dapat mempermudah aktifitas manusia. Maka masih banyak yang ingin mengembangkan aplikasi berbasis IoT dan tergantung kita sebagai manusia bijak dalam menggunakannya.
BalasHapusIoT memiliki banyak peranan penting, namun dampak negatifnya pasti dapat dirasakan. Selain harganya yang mahal, perangkat-perangkat yang terhubung internet akan mudah terkena virus, serta dibutuhkan pengamanan yang ketat terhadap data dan perangkat.
BalasHapusInternet of Things (IoT) masih baik digunakan dengan melakukan pembaharuan dan penambahan keamanan.
Sependapat dengan esa, bahwa demi keamanan perlu vitur atau aplikasi yang paten untuk menjaga keamanan sistem/jaringan pada objek yang menggunakan IoT sehingga tidak mudah terkena virus dan gangguar kerusakan jaringan lainnya.
Hapusyang mungkin akan saya kembangkan adalah sebuah software dimana software ini mampu mengenali perasaan pengguna, sehingga dapat memberi tugas seperti apa yang cocok untuk mereka. dan software ini nantinya akan dilengkapi dengan sensor O2 dan daun yang mampu mengajak siswa untuk berinteraksi langsung dengan alam.
BalasHapusdan menurut saya, meskipun rentan terhadap peretasan IoT ini masih baik digunakan dalam pembelajaran. sekaligus pengembang harus mengupgrade pengaman didalam IoT mereka supaya dapat lebih dipercaya oleh pengguna dan IoT benar" dapat maksimal digunakan
Berdasarkan beberapa kerugian yang masih ditimbulkan dari Internet of Things (IoT) adalah yaitu peretasan Keamanan karena banyak perangkat yang tidak terenkripsi atau enkripsinya tidak memadai dan Privasi data dari para penggunanya, apakah Internet of Things (IoT) ini masih baik digunakan ? dengan kelemahan yang sudah diuraikan diatas, perlunya penyiapan perangkat yang lebih bagus dan privasi yang lebih tinggi. jika ini sudah dipenuhi, maka IoT dapat digunakan. namun mungkin risiko ini tidak bisa dihilangkan 100%, namun perlu ditekan hingga seminimal mungkin.
BalasHapusMenurut saya meski ada kerugian yang di rasakan IoT sndiri masih bisa di benah untuk menjadi lebih baik.
BalasHapusWalau kendala infrastruktur, maintenance, security dan training untuk SDM-nya tetap ada, apalagi di Indonesia. IoT akan menjadi bagian hidup, dan pendidikan, di masa depan. Sebuah hal yang mungkin tidak bisa dihindari saat generasi milenial akan lebih "akrab" dengan teknologi. Pendidik yang terlalu konservatif dan kuno bisa jadi akan tetap ada. Namun akan lebih sulit mengenali teknologi yang ada untuk mendukung pengajaran.
IoT yang menjadi bagian literasi digital pun tak bisa lagi dipungkiri. Saat kita lebih terobsesi dengan sosial media dan gadget. Potensinya untuk mendukung pendidikan pun bukan tak mungkin. Walau paper-and-chalkboard adalah fondasi pedagogis pendidik. Memahami, mengaplikasikan, dan mengevaluasi teknologi dalam KBM pun menjadi peluang kemajuan. IoT pun akan menjadi salah satu peluang guru untuk memandang teknologi menjadi bagian pendidikan. Dan pada mindset kita, teknologi menjadi artefak kebudayaan generasi milenial saat ini.
berdasarkan hal tersebut kita bisa membuat pembelajan kimia dengan memanfaatkan IOT seperti jam tangan yang memiliki sensor kesehatan terhadap gejala stress saat belajar, sehingga secara otomatis jam tersebut akan mengeluarkan bunyi untuk merilekskan otak kita dan juga hal ini bisa dipadukan dengan AI. Maka jam tersebut kita bisa memodifikasikan dengan menampilkan layar secara hologram, misal untuk mencari materi atau menentukan proyek kimia secara secara cepat dan tepat serta memberikan gambaran langsung terhadap proyek tersebut.
BalasHapusmenurut saya dampak negatif atau kekurangannya yang pertama pasti kemanaan ataupun virus sesuai dengan pendapat teman-teman yang lain, kemudian soal harga namun hal ini bisa mengikuti sesuai perkembangan sesperti halnya hp, jika memang sudah saatnya semua memiliki pasti harga tak lagi jadi masalah, namun untuk zaman sekarang harga masih sangat bermasalah yang kita ketahui bahwa sejenis IoT dan AI berteknologi canggih dan identik dengan harganya yang mahal karna dibutuhkan alat yang mahal juga untuk merancang sesuatu yang mahal, dan juga soal perbaikan, hal-hal yang besar membutuhkan biaya yang besar juga untuk perbaikannya
BalasHapusSaya sependapat dengan kak Melda, ini yang menjadi penghambat saat ini jika untuk diterapkan diindonesia, untuk beberapa tahun mungkin dinding pembatas ini sudah tidak terlihat lagi, artinya apa? Setiap orng sudah membutuhkan IoT ini.
Hapus