Materi 12: Persentasi Inovasi Sintaks Model Pembelajaran PBL dan Dampaknya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Definisi
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
PBL
adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki kemampuan untuk
berpikir kritis. PBL merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada
kerangka kerja teoritik konstruktivisme. Dalam model PBL, fokus pembelajaran
ada pada masalah yang dipilih sehingga pembelajar tidak saja mempelajari konsep-konsep
yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan
masalah tersebut.
Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Kurikulum 2013 memiliki tahapan
sebagai berikut:
1. Mengorientasikan
Siswa pada Masalah
Pembelajaran
dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas aktivitas yang
akan dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru
harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta
dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada empat hal
yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.
1) Tujuan
utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi
lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
2)
Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
3) Selama
tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari
informasi.
4) Selama
tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka dan penuh kebebasan.
2. Mengorganisasikan
Siswa untuk Belajar
Disamping
mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong
siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan
kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat
memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa dimana
masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda.
3. Membantu
Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Penyelidikan
adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik
penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan,
dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek
yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk
mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka
betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar
peserta didikmengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide
mereka sendiri.
4. Mengembangkan
dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya
Tahap
penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video
tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model
(perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program
komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat
dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan
hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik
jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan
lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
5. Analisis dan
Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini
dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka
sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan.
Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas
yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.
Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan
berpikir kritis adalah suatu kemampuan seseorang dalam menganalisis ide atau
gagasan secara logis, reflektif, sistematis dan produktif untuk membantu
membuat, mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau
akan dilakukan sehingga berhasil dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.
Berpikir
kritis termasuk proses berpikir tingkat tinggi, karena pada saat mengambil
keputusan atau menarik kesimpulan menggunakan kontrol aktif, yaitu reasonable,
reflective, responsible, dan skillful thinking. Tidak semua orang bisa berpikir
kritis karena dibutuhkan keyakinan yang kuat dan mendasar agar tidak mudah
dipengaruhi. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menganalisis
suatu permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Indikator Berpikir Kritis
Menurut
Ennis (dalam Hassoubah, 2004), berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan
dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus
dipercayai atau dilakukan. Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis
dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa sebagai berikut :
1. Mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan
1. Mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan
a.
Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan
2. Mampu mengungkap fakta yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah
a.
Berusaha mengetahui informasi dengan baik
b.
Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya
c.
Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar
3. Mampu memilih argumen
logis, relevan dan akurat
a.
Mencari alasan
b.
Berusaha tetap relevan dengan ide utama
c.
Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan
masalah
4. Mampu mendeteksi bias
berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda
a.
Mencari alternative
b.
Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu
c.
Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan
5. Mampu menentukan akibat
dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan
a.
Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan
b.
Bersikap dan berpikir terbuka
Inovasi
Sintaks Model Pembelajaran
Kontekstual
Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Kota Jambi (STM)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X TKR (Teknik Kendaraan Ringan)
Materi : Unsur, Senyawa dan Campuran
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pertemuan : Ke-2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Model
Konvensional
(Model
PBL)
|
Inovasi
Model PBL
|
Kemampuan
Berpikir Kritis
|
Fase 1
Orientasi Masalah
|
Fase 1
Orientasi masalah
|
|
1.Menginformasikan
tujuan
|
1.menyampaikan tujuan pembelajaran
|
|
2.Menciptakan
lingkungan kelas yang memungkinkan terjadi pertukaran ide yang terbuka
|
2. menggali pengetahuan awal
siswa tentang materi unsur senyawa dan campuran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
“apakah
ada yang tau mesin atau onderdil motor tersusun atas senyawa apa saja?”
“Lalu apakah
ada yang tau mesin atau onderdil motor tersusun atas unsur apa saja?”
“bagaimanakah
mesin atau onderdil motor itu dapat dibuat?
|
Siswa mampu mengungkap fakta yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah
a. Berusaha mengetahui
informasi dengan baik
b. Memakai sumber yang
memiliki kredibilitas dan menyebutkannya
c. Mengingat kepentingan
yang asli dan mendasar
|
3.Mengarahkan
kepada pertanyaan atau masalah
|
3. guru memberi suatu fenomena alam yang kaitannya dengan materi unsur,
senyawa dan campuran seperti:
“pembentukan
suatu senyawa secara alami dari unsur-unsur yang terdapat dialam”
“kegunaan suatu
senyawa untuk menunjang kehidupan manusia berdasarkan sifat unsur-unsur penyusunnya”
|
Siswa mampu
a. Memperhatikan situasi dan
kondisi secara keseluruhan
b. Bersikap dan berpikir
terbuka
|
4. mengarahkan siswa untuk bertanya mengapa fenomena itu bisa terjadi
|
Siswa mampu memilih argumen
logis, relevan dan akurat
a. Mencari alasan
b. Berusaha tetap relevan
dengan ide utama
c. Bersikap secara
sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah
|
|
Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
|
Fase 2
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
|
|
1. Membantu siswa dalam menemukan konsep
berdasarkan masalah
|
1. siswa membentuk kelompok secara heterogen
|
|
2. Mendorong keterbukaan dan cara belajar
siswa aktif
|
2. guru menampilkan video pembelajaran materi unsur, senyawa dan campuran.
“cara pembuatan mesin sepeda motor buatan itali dengan
jepang”
|
Siswa mampu
a. Memperhatikan situasi dan
kondisi secara keseluruhan
b. Bersikap dan berpikir
terbuka
|
3. guru bersama siswa mempersiapkan
peralatan pembelajaran seperti LKPD serta alat dan bahan praktikum.
|
||
Fase 3
Membantu menyelidiki secara mandiri atau kelompok
|
Fase 3
Inquiri (menemukan)
|
|
1. Mendorong kerja sama dan penyelesaian
tugas-tugas
|
1. siswa merumuskan masalah terkait fenomena atau permasalahan yang ada
didalam LKPD dengan bimbingan oleh guru.
|
Siswa mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan
a. Mencari pernyataan yang
jelas dari setiap pertanyaan
|
2. Membantu siswa dalam memberikan solusi
|
2. guru membimbing siswa untuk mengajukan
hipotesis atas permasalahan yang telah dibuat oleh mereka
|
Siswa mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan
a. Mencari
pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan
|
3. guru membimbing siswa untuk belajar yaitu dengan melakukan percobaan
atau pembuktian atas hipotesis yang telah dibuat.
(mengamati perbedaan tingkat karat yang dihasilkan
dari besi (paku) yang mengandung
canpuran Stainless steel dengan yang tidak setelah direndam beberapa saat
menggunkan campuran cuka dan pemutih)
|
1. siswa mampu mengungkap
fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah
a. Berusaha mengetahui
informasi dengan baik
b. Mengingat kepentingan
yang asli dan mendasar
2. siswa mampu mendeteksi
bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda
a. Mencari alternative
b. Mencari penjelasan
sebanyak mungkin apabila memungkinkan
|
|
4. guru membimbing siswa dalam mengumpulkan data-data yang diperoleh dan menganalisis atas temuan hasil
kerja untuk
menguji kebenaran hipotesis
yang telah dibuat dan mengakitkan dengan
teori-teori yang ada dari berbagai sumber misalnya buku, literature, ataupun
internet untuk mendukung hasil temuan
tersebut.
|
1. Siswa mampu mengungkap
fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah
a. Memakai sumber yang
memiliki kredibilitas dan menyebutkannya
b. Mengingat kepentingan
yang asli dan mendasar
2. Mampu mendeteksi bias
berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda
a. Mengambil posisi ketika
ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu
3. Mampu menentukan akibat
dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan
a. Memperhatikan situasi dan
kondisi secara keseluruhan
b. Bersikap dan berpikir
terbuka
|
|
5. guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan atas temuan hasil kerja.
|
Siswa mampu menentukan
akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan
a. Memperhatikan situasi dan
kondisi secara keseluruhan
b. Bersikap dan berpikir
terbuka.
|
|
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
|
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil kerja
|
|
Membimbing
siswa dalam menyajikan hasil kerja
|
1. guru mengarahkan siswa untuk menyajikan atau melaporkan hasil kerja kelompok
|
Siswa mampu memilih argumen
logis, relevan dan akurat
a. Mencari alasan
b. Berusaha tetap relevan
dengan ide utama
c. Bersikap secara
sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah
|
2. guru membimbing siswa untuk bertanya jawab antar kelompok. Dan kelompok
yang tampil wajib menjawab pertanyaan yang akan ada dari kelompok lain.
|
1. siswa mampu memilih
argumen logis, relevan dan akurat
a. Mencari alasan
b. Berusaha tetap relevan
dengan ide utama
c. Bersikap secara
sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah
2. siswa mampu menentukan
akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan
a. Memperhatikan situasi dan
kondisi secara keseluruhan
b. Bersikap dan berpikir
terbuka
|
|
Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan
masalah
|
Fase 5
Menganlisis dan mengevaluasi
hasil pemecahan masalah
|
|
1. Mengevaluasi materi
|
1. guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pemecahan masalah dalam
kelas yaitu materi unsur, senyawa dan campuran.
“jadi apakah yang menyebabkan harga dari suatu mesin motor itu mahal?”.
|
Siswa mampu menentukan
akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan
a. Memperhatikan situasi dan
kondisi secara keseluruhan
b.
Bersikap dan berpikir terbuka.
|
2. guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan.
|
1. siswa mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan
a. Mencari pernyataan yang
jelas dari setiap pertanyaan
2. Mampu memilih argumen
logis, relevan dan akurat
a. Bersikap secara
sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah
3. Mampu mendeteksi bias
berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda
a. Mencari alternative
|
Permasalahan:
Berdasarkan artikel dan
inovasi sintaks model pembelajaran PBL yang telah saya buat apa
komentar dan saran anda ?, pada bagian sintak mana lagikah yang dapat
ditambahkan inovasi untuk menimbulkan dampak berpikir kritis siswa secara
nyata ? dan efektifkah inovasi sintaks ini jika langsung diterapkan dalam
proses pembelajaran kimia pada materi tersebut di SMK (kelas X TKR/Teknik
Kendaraan Ringan)?
Menurut saya sintaksnya sudah bagus dan terdapat permasalahan serta percobaan yang tujuannya menjawab permasalahan. Tapi lebih bagus lagi bila diakhir ditambah soal tes berupa essay agar dapat mengukur berfikir kritis siswa.
BalasHapusInovasi model yang dikembangkan oleh fira menurut saya bagus, dapat mengembangkan aspek ber pikir kritis siswa, karena permasalahan yang digunakan langsung dari contoh kehidupan sehari-hari. Kemudia efektif atau tidaknya suatu inovasi model pembelajaran dapat dinilai setelah uji coba.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan fira, efektifkah inovasi sintaks ini jika langsung diterapkan dalam proses pembelajaran kimia pada materi tersebut di SMK (kelas X TKR/Teknik Kendaraan Ringan)?
BalasHapusmenurut saya efektif atau tidaknya jika diterapkan secara langsung tergantung dengan persiapan dan kesiapan guru dalam menerapkan hasil modifikasi yang telah fira buat ini, jika persiapannya matang mulai dari LKPD, perencanaan alokasi waktu, sarana dan pra sarana maka tidak menutup kemungkinan bahwa hasil modifikasi ini dapat berimplikasi terhadap kemampuan berpikir kritis siswa yang diajarkan.
saya setuju dengan kk rini, tambahan LKPD dikombinasi dengan sintak LKPD dan berpikir kritis
Hapusterima kasih atas tanggapannya saya sependapat bahwa efektif atau tidaknya jika diterapkan secara langsung tergantung dengan persiapan dan kesiapan guru dalam menerapkan hasil modifikasi yang telah fira buat ini, jika persiapannya matang mulai dari LKPD, perencanaan alokasi waktu, sarana dan pra sarana. namun bila dari persiapan sudah baik dan sudah matang, namun dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala. bagaimana solusinya? apakah bisa kita modifikasi ditengah-tengah proses pembelajaran?
HapusSaya setuju dengan pendappat teman2 diatas bahwa memang yang sudah dibuat syafira memang bagus, namun untuk mengetahuib efektifitas perlu diujicobakan terlebih dahulu
HapusSaya setuju dengan pendapat teman2 di atas menurut saya efektif atau tidaknya jika diterapkan secara langsung tergantung dengan persiapan dan kesiapan guru dalam menerapkan hasil modifikasi Agar lebih efektif.
HapusMenanggapi pertanyaan kk fira bahwa inovasi sintaks model yg kk buat sudah bagus. Untuk menambahkan kemampuan brpikir kritis siswa bisa di adakan tes soal essay agar siswa mengasah pemikiranny sudah sejauh mana kemampuannya dalam belajar.
BalasHapusmenurut saya, inovasi sintaks Anda sudah bagus namun pada fase 4 siswa yang nampil memang harus bertanggung jawab terhadap pertanyaan yg di beri teman. dan bisa dibantu oleh guru untuk mengajak siswa lain membantu menjawab karna, interaksi yang terjalin tidak boleh hanya pada penanya dan kelompok yang tampil tetapi seluruh siswa harus Ikut terlibat sehIngga memperkaya diskusi yang sedang berlangsung
BalasHapussaya sependapat dengan rina bahwa inovasi sintaks Anda sudah bagus namun pada fase 4 siswa yang nampil memang harus bertanggung jawab terhadap pertanyaan yg di beri teman. dan bisa dibantu oleh guru untuk mengajak siswa lain membantu menjawab karna, interaksi yang terjalin tidak boleh hanya pada penanya dan kelompok yang tampil tetapi seluruh siswa harus Ikut terlibat
HapusMenurut saya sudah bagus inovasi yang kak fira buat namun saran saya disini lebih bagus lagi bila diakhir ditambah soal tes berupa essay agar dapat mengukur berfikir kritis siswa.
BalasHapusMenurut pendapat saya inovasi sintaks model yang dibuat oleh fira sudah cukup baik karena adanya percobaan yang tujuannya menjawab permasalahan dan saran saya pada fase ke-4 siswa yang nampil memang harus bertanggung jawab terhadap pertanyaan yang di beri teman dan bisa dibantu oleh guru untuk mengajak siswa lain membantu menjawab serta ditambah soal tes berupa essay agar dapat mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.
BalasHapusMenurut saya bagus, dan secara teori pada tahap "guru membimbing siswa untuk bertanya jawab antar kelompok. Dan kelompok yang tampil wajib menjawab pertanyaan yang akan ada dari kelompok lain", secara teori dapat menimbulkan sikap kritis siswa
BalasHapusinovasi syntak yang dibuat sdh cukup baik, saya menyarankan agar proses pembelajaran yang berbasis lingkungan. terkadang siswa SMK melekat dengan karakter senang diluar ruangan ketimbang belajar serius diruangan
BalasHapusThe King Casino: Best Casino Software and Games
BalasHapusThe King Casino software company is well-known in the world https://febcasino.com/review/merit-casino/ of online https://septcasino.com/review/merit-casino/ casino games. https://deccasino.com/review/merit-casino/ It has been in wooricasinos.info business ventureberg.com/ since 2001, but it now offers live dealer casino games